Social Icons

Selasa, 27 Januari 2015

Kasehi : Surat Edaran dan Pemberitahuan kepada warga RT005/RW003

17 JAN 2015, JAM 17.00: KASEHI DIRESMIKAN
Hari ini, Sabtu tanggal 17 January 2015, telah diluncurkan program Kasehi yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pak RT 005/RW 003 Jatiwaringin, Bapak Herland Madya Putra.
Kasehi merupakan singkatan dari “Kampungku Sejahtera Hijau” adalah program yang mengajak khususnya seluruh bapak, ibu dan anak-anak warga RT005 RW 003 Jatiwaringin untuk peduli kepada lingkungan, penghijauan dan kebersihan lingkungan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup dan kualitas lingkungan kita.
Program didampingi oleh yayasan peduli lingkungan hidup, Pepulih yang diketuai oleh Ibu Agustin Muji Hartono.



3R: REDUCE, REUSE, RECYLCE
Untuk tahapan pertama bersamaan dengan peluncuran program hari ini adalah mengimbau warga untuk membiasakan gaya hidup 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dimulai dari ‘Recycle’ yaitu memisahkan antara sampah organik dan sampah anorganik. Untuk memisahkan sampah ini diperlukan 2 wadah atau 2 tempah sampah yang masing2 diberi label ‘tempat sampah organik’ atau ‘tempat sampah anorganik’.
Sampah organik adalah sampah yang bisa membusuk sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa membusuk.  Contoh sampah organik adalah daun, sampah sayuran, sisa nasi, sisa lauk, dll. Contoh sampah anorganik adalah bungkus plastik, kemasan botol, kaleng, kardus.
Sampah organik yang dikumpulkan setiap hari digunakan untuk membuat pupuk kompos. Agar tidak berbau busuk, sesuai teknik yang disampaikan oleh Ibu Agustin kita gunakan mikroba yang berupa cairan. Untuk mempercepat proses sebaiknya sampah organik tsb dipotong kecil2 (dicincang) baru kemudian dituangkan mikroba dan diaduk merata sehingga agak terlihat basah tetapi jangan terlalu basah atau berair. Jika ingin mempercepat proses, diatasnya sebagai penutup kita tambahkan pupuk kandang. Kemudian untuk menghindari tikus atau agar tidak diacak oleh binatang wadah pembuat kompos atau tempat sampah sebaiknya kita tutup rapat sembari menunggu sampah organik berubah menjadi kompos. Sampah organik bisa dikumpulkan dulu selama kira-kira 2 atau 3 hari baru dibuat kompos atau bisa juga setiap hari tinggal mencampurkan sampah organik baru ke wadah kemudian diaduk rata. Jika perlu ditambahkan mikroba agar terlihat sedikit basah.  Jika pupuk kompos sudah jadi dapat langsung digunakan pada tanaman.


Sampah anorganik yang dikumpulkan setiap hari digunakan untuk bank sampah. Kedepannya sampah anorganik warga dikumpulkan dan disortir agar dapat dijual dan menghasilkan uang yang nantinya hasil penjualan dibagi kembali ke warga sesuai jumlah sampahnya masing2. Setidaknya diperlukan 6 tempat penampungan sampah anorganik seperti: plastik/botol minuman, kardus, kertas koran, kaca, elektronik, logam karena biasanya masing2 pemulung membeli barang2 spesifik.
Stiker label ‘tempat sampah organik’ dan ‘tempat sampah anorganik’ telah dibagikan kepada warga yang menghadiri acara hari ini. Harap ditempel ke wadah/tempat sampahnya masing2 agar mudah terlihat. Sedangkan bagi warga lain bisa membuat label sendiri sesuai kreativitas masing2.
Bagi warga yang ingin praktek membuat pupuk kompos dari sampah organik bisa datang jam 4 sore ke kediaman Ibu Agustin di jl sejahtera 39. 

Sedangkan bagi warga yang telah mengumpulkan sampah anorganik dapat menyortir sendiri dan menyerahkannya ke Ibu Agustin sebagai bank sampah. Untuk sementara yang diterima untuk bank sampah adalah bekas gelas/botol aqua, kardus dan koran. Kedepannya akan dipikirkan tempat pengumpulan sampah anorganik warga.
Untuk kegiatan ‘Reduce’ dihimbau kepada warga untuk memulai gaya hidup seperti mengurangi pemakaian listrik yang tidak perlu, menghemat pemakaian air dan menghindari untuk menyimpan barang2 yang tidak berguna lagi dirumah, seperti koran/majalah bekas, kartu undangan, dll. Jangan sampai seluruh rumah menjadi gudang penyimpanan barang2 yang tidak perlu. Sebaiknya barang yang tidak perlu disumbangkan atau dijual kembali.
Untuk kegiatan ‘Reuse’ dihimbau kepada warga contohnya jika kepasar bawalah tas sendiri dan menghindari penggunaan kantong plastik. Begitu juga jika membeli makanan seperti bubur, soto, dll membawa wadah sendiri atau rantang. Kemasan plastik tidak ramah lingkungan dan akan berakhir menjadi tambahan sampah.

BELAJAR PEMBIBITAN: 31 Januari 2015
Demikian disampaikan dan dihimbau kepada warga untuk menghadiri pertemuan lanjutan dua minggu lagi tgl 31 Januari 2015 untuk mempelajari pembibitan, penanaman tanaman dimulai dari tanaman dapur, dan seterusnya mengenai penghijauan lingkungan, daerah2 mana yang perlu dihijaukan sebagai pabrik oksigen, sumur resapan, biopori, dan pembuatan tempat bermain anak yang menyenangkan di taman, yang akan dibimbing oleh yayasan pepulih sebagai narasumber dan berbagi pengalaman.


Mari wujudkan ‘KASEHI’ Kampungku Hijau Sejahtera!!..


Ketua Kasehi

Sutarto Adi Sumardjo

0 komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text