17 JAN
2015, JAM 17.00: KASEHI DIRESMIKAN
Hari ini, Sabtu tanggal 17 January 2015, telah
diluncurkan program Kasehi yang ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Pak RT
005/RW 003 Jatiwaringin, Bapak Herland Madya Putra.
Kasehi merupakan singkatan dari “Kampungku
Sejahtera Hijau” adalah program yang mengajak khususnya seluruh bapak, ibu dan
anak-anak warga RT005 RW 003 Jatiwaringin untuk peduli kepada lingkungan, penghijauan
dan kebersihan lingkungan yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup
dan kualitas lingkungan kita.
Program didampingi oleh yayasan peduli
lingkungan hidup, Pepulih yang diketuai oleh Ibu Agustin Muji Hartono.
3R:
REDUCE, REUSE, RECYLCE
Untuk tahapan pertama bersamaan dengan
peluncuran program hari ini adalah mengimbau warga untuk membiasakan gaya hidup
3R (Reduce, Reuse, Recycle) yaitu dimulai dari ‘Recycle’ yaitu memisahkan antara sampah organik dan sampah
anorganik. Untuk memisahkan sampah ini diperlukan 2 wadah atau 2 tempah sampah
yang masing2 diberi label ‘tempat sampah organik’ atau ‘tempat sampah
anorganik’.
Sampah organik adalah sampah yang bisa
membusuk sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang tidak bisa
membusuk. Contoh sampah organik adalah
daun, sampah sayuran, sisa nasi, sisa lauk, dll. Contoh sampah anorganik adalah
bungkus plastik, kemasan botol, kaleng, kardus.
Sampah organik yang dikumpulkan setiap hari
digunakan untuk membuat pupuk kompos. Agar tidak berbau busuk, sesuai teknik
yang disampaikan oleh Ibu Agustin kita gunakan mikroba yang berupa cairan.
Untuk mempercepat proses sebaiknya sampah organik tsb dipotong kecil2
(dicincang) baru kemudian dituangkan mikroba dan diaduk merata sehingga agak
terlihat basah tetapi jangan terlalu basah atau berair. Jika ingin mempercepat
proses, diatasnya sebagai penutup kita tambahkan pupuk kandang. Kemudian untuk
menghindari tikus atau agar tidak diacak oleh binatang wadah pembuat kompos
atau tempat sampah sebaiknya kita tutup rapat sembari menunggu sampah organik
berubah menjadi kompos. Sampah organik bisa dikumpulkan dulu selama kira-kira 2
atau 3 hari baru dibuat kompos atau bisa juga setiap hari tinggal mencampurkan
sampah organik baru ke wadah kemudian diaduk rata. Jika perlu ditambahkan
mikroba agar terlihat sedikit basah.
Jika pupuk kompos sudah jadi dapat langsung digunakan pada tanaman.
Sampah anorganik yang dikumpulkan setiap
hari digunakan untuk bank sampah. Kedepannya sampah anorganik warga dikumpulkan
dan disortir agar dapat dijual dan menghasilkan uang yang nantinya hasil
penjualan dibagi kembali ke warga sesuai jumlah sampahnya masing2. Setidaknya
diperlukan 6 tempat penampungan sampah anorganik seperti: plastik/botol
minuman, kardus, kertas koran, kaca, elektronik, logam karena biasanya masing2
pemulung membeli barang2 spesifik.
Stiker label ‘tempat sampah organik’ dan
‘tempat sampah anorganik’ telah dibagikan kepada warga yang menghadiri acara
hari ini. Harap ditempel ke wadah/tempat sampahnya masing2 agar mudah terlihat.
Sedangkan bagi warga lain bisa membuat label sendiri sesuai kreativitas
masing2.
Bagi warga yang ingin praktek membuat pupuk
kompos dari sampah organik bisa datang jam 4 sore ke kediaman Ibu Agustin di jl
sejahtera 39.
Sedangkan bagi warga yang telah mengumpulkan sampah anorganik
dapat menyortir sendiri dan menyerahkannya ke Ibu Agustin sebagai bank sampah.
Untuk sementara yang diterima untuk bank sampah adalah bekas gelas/botol aqua,
kardus dan koran. Kedepannya akan dipikirkan tempat pengumpulan sampah
anorganik warga.
Untuk kegiatan ‘Reduce’ dihimbau kepada warga untuk memulai gaya hidup seperti
mengurangi pemakaian listrik yang tidak perlu, menghemat pemakaian air dan
menghindari untuk menyimpan barang2 yang tidak berguna lagi dirumah, seperti
koran/majalah bekas, kartu undangan, dll. Jangan sampai seluruh rumah menjadi
gudang penyimpanan barang2 yang tidak perlu. Sebaiknya barang yang tidak perlu
disumbangkan atau dijual kembali.
Untuk kegiatan ‘Reuse’ dihimbau kepada warga contohnya jika kepasar bawalah tas
sendiri dan menghindari penggunaan kantong plastik. Begitu juga jika membeli
makanan seperti bubur, soto, dll membawa wadah sendiri atau rantang. Kemasan
plastik tidak ramah lingkungan dan akan berakhir menjadi tambahan sampah.
BELAJAR
PEMBIBITAN: 31 Januari 2015
Demikian disampaikan dan dihimbau kepada
warga untuk menghadiri pertemuan lanjutan dua minggu lagi tgl 31 Januari 2015 untuk mempelajari
pembibitan, penanaman tanaman dimulai dari tanaman dapur, dan seterusnya
mengenai penghijauan lingkungan, daerah2 mana yang perlu dihijaukan sebagai
pabrik oksigen, sumur resapan, biopori, dan pembuatan tempat bermain anak yang
menyenangkan di taman, yang akan dibimbing oleh yayasan pepulih sebagai
narasumber dan berbagi pengalaman.
Ketua Kasehi
Sutarto Adi Sumardjo
0 komentar:
Posting Komentar